Oleh : Yulianti, S.Pd
UNESCO mengemukakaan bahwa pendidikan disokong empat pilar yang disebut dengan pilar pendidikan yakni: Learning to Know, Learning to Do, Learning To Be, dan Learning to Live Together.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah proses pengubahan tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup sendiri sebagai anggota masyarakat dimanapun ia berada, Dengan kata lain pendidikan adalah proses mengubah seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu,dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berlandaskan pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan masyarakat, pemerintah, dan pelaksana pendidikan.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Beriman dan bertakwa sebagai salah satu tujuan pendidikan juga terkonfirmasi dalam firman Allah pada Surat al-Ḥujurât [49] ayat 13, artinya:
“Wahai manusia sungguh kami telah menciptakan kalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha mengetahui, maha teliti.”
Pendidikan pada dasarnya memberikan wacana dan pengajaran tentang ilmu melalui proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru yang melakukan perancangan setiap kegiatan untuk membantu peserta didik aktif mempelajari dan menguasai materi pelajaran.
Dengan demikian, pendidikan akan berhasil jika didukung oleh proses pembelajaran yang baik. Guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Peranan guru sangat penting dalam proses pembelajaran, serta memajukan dunia pendidikan. Kualitas peserta didik dalam dunia pendidikan sangat bergantung pada mutu guru. Karena itu guru harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar nasional pendidikan agar dapat menjalankan tugas dan perannya dengan standar kompetensi yang baik yang menghasil peserta didik menjadi manusia yang berilmu dan memiliki keterampilan-keterampilan tertentu.
Motivasi merupakan faktor utama dalam pengembangan potensi peserta didik dan mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk mencapai keberhasilan proses belajar. Para psikolog pendidikan mengemukakan bahwa kurangnya motivasi belajar dapat menyebabkan rasa lelah dan akan menimbulkan keinginan untuk menghentikan aktivitas belajarnya.
Oleh karena itu, motivasit belajar perlu mendapatkan perhatian khusus dari pendidik. Disamping itu minat yang timbul dari kebutuhan peserta didik merupakan faktor yang sangat penting baginya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan atau usaha-usahanya. Harapannya adalah anak akan belajar dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Fenomena yang terjadi bahwa minat belajar bahasa Inggris peserta didik sangat rendah sehingga hasil belajar kurang maksimal. Hal ini juga dipicu oleh peran guru sebagai pendidik dan pembimbing hanya sebatas mentrasfer ilmu saja, tanpa melakukan pendekatan-pendekatan secara personal dengan peserta didik.
Guru melaksanakan pembelajaran dengan gaya konvensional tanpa memerhatikan peran lainnya yaitu sebagai fasilitator, di mana ia dapat menghadirkan pembelajaran berbantuan media atau alat peraga agar dapat menarik minat belajar peserta didik, memfasilitasi gaya belajar peserta didik, serta berpihak pada peserta didik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tugas guru bukan hanya menjadikan anak pintar untuk menguasai segudang ilmu pengetahuan saja tetapi lebih dari itu mereka harus dibentuk menjadi manusia dewasa yang berkepribadian yang baik dan memiliki perasaan diri yang peka terhadap berbagai permasalahan dilingkungan hidupnya.
Tugas guru juga meliputi pemberian kasih sayang kepada murid dimana guru di sekolah jika berlaku sebagai pengganti orang tua di rumah. Jadi guru tidak hanya memiliki tugas untuk membimbing anak sebagai anak didik melainkan juga harus mencurahkan kasih sayangnya kepada anak didik selayaknya anak mereka sendiri dengan penuh perhatian, kasih sayang dan memberikan penghargaan yang dapat membesarkan jiwa anak.
Konsep Motivasi Belajar Bahasa Inggris pada Peserta Didik
Kata motivasi sering disebut dengan kata “Motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai penggerak dari dalam dan didalam sebjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.
Berawal dari motif itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motif dimaksud segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Bila seorang anak tidak berbuat seperti seharusnya, maka harus diselidiki apa sebabnya. Sebab- sebab ini sering bermacam-macam mungkin ia tak sanggup, sakit, lapar, benci kepada pekerjaan atau kepada guru tak pandai belajar atau lainnya.
Jadi motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi,sehingga anak itu mau, ingin melakukannya. Bila ia tidak suka ia akan berusahauntuk mengelakkannya. anak-anak akan giat mengangkat batu untuk mendirikanbenteng dalam permainan perang-perangan.
Memberi motivasi bukan pekerjaanyang mudah. Motivasi yang berhasil bagi seorang anak atau suatu kelompokmungkin tak berhasil bagi anak atau kelompok lain. Motivasi bbelajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman.
Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk mencapai suatu tujuan.
Ayat tentang motivasi belajar antara lain QS.Al-Mujadalah ; 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Dari surah Al mujadalah diatas peneliti menyimpulkan bahwa motivasi itu sangat penting, Karena dengan adanya motivasi akan memdorong seseorang untuk terus menerus giat belajar, karena dari ayat tersebut terlihat bahwa Allah sangat menyukai orang yang yang menuntut ilmu, dengan danya ayat diatas akan menyadarkan seseorang betapa tingginya derajat yang diangkat oleh Allah bagi orang yang berilmu. (Murhaban)
Social Footer